Selamat sore semua kawan....
Kemajuan pesat dalam teknologi menghadirkan peluang dan ancaman bagi hubungan masyarakat (PR). Teknologi hadir untuk memudahkan upaya PR. Namun di sisi lain, PR juga harus bisa berkembang mengikuti perubahan zaman. Kompetensi minimal yang harus dikuasai dalam PR adalah keterampilan, pengetahuan dan kualitas pribadi. Humas juga perlu mengkomunikasikan pesan secara cepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Setiap pekerjaan tentunya memiliki tantangan tersendiri. Hal yang sama berlaku untuk pekerjaan di bidang hubungan masyarakat. Seringkali, tantangan jenis pekerjaan ini melibatkan bisnis dan perusahaan. Kita semua tahu berita menyebar sangat cepat akhir-akhir ini. Secara khusus, kemunculan situs berita online menjamur. Tentu saja, humas harus mengawasi tren berita dan memanfaatkan berita-berita ini saat muncul. Kemudian kirim pesan ke reporter. Oleh karena itu, PR juga harus bisa berpikir cepat. Berikut adalah persoalan PR dari New Media.
1. Teknik Melobi
Teknik melobi merupakan cara untuk mendapatkan suatu perhatian maupun kepercayaan terhadap mitra bisnis. Keterampilan ini sangatlah penting bagi seorang PR yang ingin meningkatkan kredibilitas organisasi perusahaannya. Selain itu, seorang PR yang dapat melobi dengan baik akan mampu membangun suatu kerjasam maupun koalisi serta berkomunikasi.
2. Profesionalisme
Seorang PR wajib hukumnya untuk menjaga sikap profesionalisme dan etika dalam pekerjaannya. Hal tersebut sangat berpengaruh pada era globalisasi ini serta new media yang semakin berkembang. Dengan penampilan yang profesional, seorang PR akan menjadi perhatian yang postifi bagi audience.
3. Rekrutmen
Rekrutmen menjadi salah satu cara serta tantangan bagi para PR untuk meningkatkan keseuaiaan perusahaan. Hal tersebut dapat menjadi persoalan PR karena perbedaan karakteristik yang akan di seleksi. Dengan factor-faktor tersebut akan lebih sulit jika mayoritas tidak mengutamakan lulusan jurusan PR untuk masuk ke bagian humas.
4. Growt Hi-Tech
Belakangan ini, teknologi komunikasi berkembang pesat. Anda pasti akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, meskipun mereka berjauhan. Interaksi ini dapat dilakukan melalui panggilan video, webcam, atau aplikasi konferensi online lainnya. Nah, itulah yang disebut dengan “high tech” atau teknologi tinggi. Seiring pertumbuhan teknologi tinggi, begitu pula bidang lain, seperti perawatan kesehatan, hubungan investor, layanan profesional, dan merger perusahaan. Munculnya teknologi tinggi juga berdampak pada komunikasi kehumasan. Kini, PR dapat berkomunikasi secara luas dengan dunia luar melalui teknologi digital.
5. Riset
Pakar public relation bekerja dengan banyak klien dari berbagai jenis keperluan. Sehingga mereka harus bisa melakukan riset terkait kebutuhan klien dengan cepat dan tepat. Tidak heran jika seorang public relation harus bisa melakukan berbagai riset mengenai tata cara berpikir induktif, deduktif, penelitian pustaka, wawancara, sampai browsing.
6. Bisa Berbahasa Asing
Globalisasi bisnis telah memaksa seorang public relation untuk bisa menguasai banyak bahasa. Mengapa bahasa asing sangat perlu dipelajari? Sebab, klien public relation juga mungkin saja berasal dari luar negeri atau bisa juga mereka bekerja di perusahaan multinasional dengan keberagaman budaya dan bahasa di dalamnya. Sehingga, untuk membuat sebuah strategi bisnis perusahaan, pastinya kita harus memahami komunikasi mereka. Selain itu, sekarang ini bahan-bahan dari riset juga banyak yang berasal dari luar negeri. Maka tak heran jika keterampilan bahasa menjadi sangat penting.
7. Paham Media Sosial
Keahlian selanjutnya yang menjadi salah satu nilai tambah dari public relation adalah terbiasa dengan berbagai platform media sosial yang ada sekarang ini. Bahkan jika perlu juga harus disertai dengan pengetahuan analitik dari media sosial tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali jenis media sosial yang ada. Mulai dari Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, Medium, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar